Posted by : Unknown
Senin, 26 Januari 2015
The Joker , diciptakan oleh Jerry Robinson, Bill Finger dan Bob Kane.
Sometimes I remember it
one way, sometimes another… if I’m going to have a past, I prefer it to be
multiple choice!”
The Joker adalah seorang psiko-kriminal yang
penuh dengan kekerasan. Dalam kisah Batman versi apapun, The Joker selalu ada
dan menyebabkan berbagai macam tragedi, bahkan dalam kehidupan pribadi Batman.
Identitas Joker yang asli tidak pernah jelas,
bahkan namanya tidak pernah terungkap. Joker sendiri sering kebingungan
mengenai apa yang sebetulnya terjadi pada dirinya. Dalam Detective
Comics#168, Joker dikatakan adalah seorang kriminal yang dikenal sebagai Red Hood.
Di kisah ini, dia adalah seorang ilmuwan yang mencoba mencuri dari perusahaan
tempat dia bekerja. Kejar-kejaran dengan Batman, Joker jatuh ke dalam genangan
sampah kimia yang mengelupas kulitnya, merusak rahang dan mengacaukan pikirannya.
The Killing Joke mengungkap bahwa Joker sesungguhnya adalah seorang teknisi
di sebuah perusahaan kimia yang meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi
pelawak, impiannya yang sesungguhnya. Namun dia gagal dan jatuh melarat. Untuk
menyuport istrinya yang sedang hamil, dia terpaksa mau diajak kerjasama oleh dua orang kriminal
yang berencana merampok perusahaan tempat Joker dulu pernah bekerja. Saat
membantu dua kriminal itu, istri Joker di rumah mengalami kecelakaan yang
menewaskannya bersama bayi yang sedang di kandungnya tersebut.
Joker dan dua kriminal segera tertangkap oleh
petugas keamanan, lalu bekejar-kejaran dengan Batman yang segera tiba di
tempat. Joker jatuh ke dalam genangan sampah kimia yang merusak tubuhnya. Tidak
tahan dengan segala yang terjadi, Joker akhirnya kehilangan kewarasannya.
Kisah lain menyebutkan
bahwa Joker adalah seorang anggota gangster yang sadis yang bekerja pada
sekelompok mafia di kota Gotham. Pada suatu hari, disiksa lalu kabur dan tanpa
sengaja, tersiram cairan kimia yang merusak tubuhnya.
The Joker adalah musuh terbesar Batman,
korban-korbannya adalah siapapun termasuk orangtua dan anak-anak. Dia adalah
mesin pembunuh yang tidak pernah ragu menghabisi nyawa seseorang. Dalam
Novel The Joker: Devil’s Advocate, terungkap bahwa Joker telah
membunuh lebih dari 2000 orang, dan membuatnya mendapat hukuman mati ratusan
kali. Namun dia selalu mendapat keringanan karena dianggap tidak waras.
Dalam banyak kisah, Batman berulang kali
mendapat kesempatan untuk membunuh Joker, namun tidak pernah dilakukannya. Di
lain pihak, Joker pun berulang kali mendapat kesempatan untuk membunuh Batman,
yang jelas tidak akan dilakukannya. Joker pada akhirnya menjadi terobsesi untuk
menjelma sebagai bayangan dari Batman, menikmati setiap duel, dan selalu
berusaha meyakinkan Batman bahwa mereka berdua sesungguhnya sama. Sama-sama
tidak waras.
Joker di Film
Dalam Seri TV, Joker
digambarkan sebagai seseorang yang tidak berhenti tertawa dan seorang kriminal
yang super konyol. Dia mengacaukan kota dengan cara menghentikan suplai air
bersih menjadi jelly yang lengket, memukul Batman sambil surfing, dan merampok
bank sebagai kegiatan rutin yang menyenangkan. Dalam layar lebar Batman, Jack Nicholson memerankan The Joker sebagai
seorang anggota gangster yang narsis abis bernama Jack Napier yang terjatuh
dalam cairan kimia saat berkelahi dengan Batman. Kerusakan wajahnya tambah
parah saat dia terpaksa dioperasi plastik di sebuah klinik tidak jelas. Dia
lalu mulai stress yang akhirnya membuatnya gila, lalu mulai mengejar-ngejar
Batman. Pada akhir kisah diketahui bahwa Joker ternyata adalah salah seorang
perampok yang membunuh orangtua Bruce Wayne.
Dalam film Batman yang
terakhir, The Dark Knight, tokoh The Joker menjelma menjadi lebih realistis dan mengerikan.
Joker yang tadinya digambarkan sebagai seorang tidak waras yang konyol, lalu
gangster yang narsis kronis, sekarang menjelma menjadi seorang psikopat,
pembunuh masal, dan penderita schizoprenia yang sama sekali tidak memiliki
empati dan terobsesi pada Batman. Dia digambarkan sebagai orang yang mampu dan
selalu berbuat semau-maunya tanpa merasa terbebani dengan apapun, dan berhasil
menciptakan chaos di Gotham City. Dalam kisah Batman yang terakhir ini, Joker
tidak menang namun juga tidak sepenuhnya kalah. Dia berhasil merubah seorang
pahlawan jatuh dan menjadi seorang kriminal.
Joker adalah karakter
unik yang susah dipahami. Heath Laedger, pemeran Joker dalam The Dark Knight, mengumpulkan seluruh kisah mengenai Joker yang
ada, dalam usaha untuk memahami karakter. Dia bahkan mengurung dirinya sendiri
dalam sebuah hotel selama sebulan, merasakan kesepian yang diderita oleh sang
tokoh. Berusaha membangun kepribadian dan bahkan membuat diary yang mencatat
pemikiran dan perasaan Joker. Nampaknya pada akhirnya memang Heath Ledger lah
yang berhasil memahami The Joker dengan sangat baik. The Joker bukan hanya
orang kurang waras yang senang menciptakan chaos, namun dia sendiri pun adalah
chaos. Seperti kata Leadger:
“There’s a bit of
everything in him. There’s nothing that consistent,”
-Nice Shot-
The Joker adalah seorang psiko-kriminal yang penuh dengan kekerasan. Dalam kisah Batman versi apapun, The Joker selalu ada dan menyebabkan berbagai macam tragedi, bahkan dalam kehidupan pribadi Batman.
Identitas Joker yang asli tidak pernah jelas, bahkan namanya tidak pernah terungkap. Joker sendiri sering kebingungan mengenai apa yang sebetulnya terjadi pada dirinya. Dalam Detective Comics#168, Joker dikatakan adalah seorang kriminal yang dikenal sebagai Red Hood. Di kisah ini, dia adalah seorang ilmuwan yang mencoba mencuri dari perusahaan tempat dia bekerja. Kejar-kejaran dengan Batman, Joker jatuh ke dalam genangan sampah kimia yang mengelupas kulitnya, merusak rahang dan mengacaukan pikirannya.
The Killing Joke mengungkap bahwa Joker sesungguhnya adalah seorang teknisi di sebuah perusahaan kimia yang meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi pelawak, impiannya yang sesungguhnya. Namun dia gagal dan jatuh melarat. Untuk menyuport istrinya yang sedang hamil, dia terpaksa mau diajak kerjasama oleh dua orang kriminal yang berencana merampok perusahaan tempat Joker dulu pernah bekerja. Saat membantu dua kriminal itu, istri Joker di rumah mengalami kecelakaan yang menewaskannya bersama bayi yang sedang di kandungnya tersebut.
Joker dan dua kriminal segera tertangkap oleh petugas keamanan, lalu bekejar-kejaran dengan Batman yang segera tiba di tempat. Joker jatuh ke dalam genangan sampah kimia yang merusak tubuhnya. Tidak tahan dengan segala yang terjadi, Joker akhirnya kehilangan kewarasannya.
Dalam banyak kisah, Batman berulang kali mendapat kesempatan untuk membunuh Joker, namun tidak pernah dilakukannya. Di lain pihak, Joker pun berulang kali mendapat kesempatan untuk membunuh Batman, yang jelas tidak akan dilakukannya. Joker pada akhirnya menjadi terobsesi untuk menjelma sebagai bayangan dari Batman, menikmati setiap duel, dan selalu berusaha meyakinkan Batman bahwa mereka berdua sesungguhnya sama. Sama-sama tidak waras.
Joker di Film